Jakarta (ANTARA) – Pelaku Tarra Budiman memasuki bisnis kuliner dengan memperkenalkan Komorebi, merek makanan siap saji dalam bentuk mangkuk nasi dengan cita rasa masakan Jepang.
Merek didirikan oleh Simhae Group, menawarkan hidangan siap saji berupa semangkuk nasi dengan daging dan lauk pauk lainnya dengan sedikit rasa.
Shio bagi penyuka rasa gurih, tare bagi penyuka manis, serta mentai yang belakangan populer dengan karage crunchy. Tak hanya nasi dan lauk pauk, pengunjung juga bisa memesan makanan khas Indonesia yaitu nasi goreng dengan bumbu bawang putih.
"Komorebi adalah kiasan ketika sinar matahari menembus pepohonan," kata Tarra saat membuka sebuah restoran di Pluit, Jakarta, seperti dikutip dalam keterangan resmi, Minggu.
Baca juga: Resep Sate Ayam Serai Bali Pedas ala Chef Devina Hermawan
Baca Juga: Awal Kuliner Gibran & Kaesang Mendapat Suntikan Rp 29 Miliar
Ia menyamakan sinar matahari dengan harapan bisa muncul dan menembus apa saja, termasuk pepohonan yang rimbun, seperti pandemi, asalkan disertai kerja keras.
Sebagai pecinta makanan Jepang, Tarra ingin mengubah cara pandang bahwa makanan Jepang juga dapat disajikan dengan harga yang terjangkau tanpa mengorbankan kualitas makanan.
Kisaran harga makanan di Comorebi berkisar antara Rp 20.000 hingga Rp 38.000.
Ia membuka peluang bagi orang yang ingin bermitra. Semua makanan, termasuk bumbu hingga daging, akan disediakan oleh dapur pusat, sehingga setiap warung akan menjual makanan dengan rasa yang konsisten. Strategi promosi juga direncanakan oleh pusat untuk memfasilitasi mitra.

Tarra terlibat dalam banyak hal, mulai dari menemukan cita rasa yang pas hingga memberi nama yang menarik. Butuh waktu sekitar sembilan bulan untuk akhirnya mendapatkan rasa yang pas.
Komorebi saat ini mempekerjakan 30 orang staf dan pada akhir tahun 2020 berencana membuka cabang di tiga lokasi lain di Jakarta, termasuk di Kelapa Gading dan Blok M, Jakarta Selatan.
Ia pun menargetkan makanan siap santap tersebut nantinya akan dijual di toko grosir.
Diakui Tarra, membuka usaha baru di tengah pandemi COVID-19 membutuhkan keberanian karena risikonya besar. Namun, mereka tetap percaya diri untuk turun tangan dan membuktikan bahwa mereka bisa membuka usaha meski dalam keadaan sulit.
“Kami terus melakukan ini karena kami ingin membantu dan membuka jalan bagi masyarakat yang ingin memulai usahanya. Kami hanya percaya bahwa dengan niat yang baik dapat membuahkan hasil yang baik,” tutup Tarra.
Baca juga: Fitur NTT. Fat Sei Sapi hadir di Lampung
Baca juga: Asal muasal sandwich
Baca juga: Latihan kreatif di dapur dengan campuran tepung siap pakai
Reporter: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
HAK CIPTA © ANTARA 2020